Minggu, 16 Oktober 2016

Tugas Individu 2 - Arsitektur Telematika

ARSITEKTUR TELEMATIKA

Pengertian Aristektur Telematika



Arsitektur Telematika merupakan pengertian dari Middleware telematika yang didefinisikan sebagai sebuah aplikasi yang secara logic berada diantara lapisan aplikasi (application layer) dan lapisan data dari sebuah arsitektur layer - layer TCP/IP . Dan besar kemungkinannya bahwa OLEDB akan menjadi database middleware yang paling populer pada saat teknologinya matang, karena
keterbukaannya, arsitekturnya yang object-oriented, dan kemampuannya mengakses hampir semua tipe penyimpanan. Middleware merupakan komponen perangkat lunak yang memberikan peranan penting dalam pengembangan aplikasi client/server dengan tidak memandang platform. Beberapa arsitektur dan tipe middleware dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan untuk itu diperlukan kerangka arsitektur dan platform yang kompatibel bagi semua departemen dan lembaga pemerintah, serta penerapan standardisasi bagi berbagai hal yang terkait dengan penggunaan teknologi telematika secara luas. Agar pemerintah dapat meningkatkan hubungan kerja antar instansi pemerintah serta dapat menyediakan pelayanan bagi masyarakat dan dunia usaha secara efektif dan transparan, diperlukan kerangka arsitektur dan platform yang kompatibel untuk memperlihatkan arsitektur yang kuat, karena merupakan jaringan kerja dan tidak terdapat pusat kontrolnya.

     A. Arsitektur Sisi Client
Arsitektur Sisi Client didefinisikan sebagai solusi-solusi baru ini memberikan penghantaran aplikasi tingkat lanjut, koneksi data center, dan kemampuan campus network kelas enterprise termasuk arsitektur yang dibutuhkan untuk membangun jaringan generasi berikutnya. Menurut pendapat saya dari artikel tersebut diatas yaitu :Pengertian Arsitektur Telematika itu sendiri saya belum bisa mengartikan secara jelas, dari artikel yang saya dapat yaitu mengenai middleware
  adalah sebuah aplikasi yang secara logic berada diantara lapisan aplikasi (application layer dan lapisan data dari sebuah arsitektur layer – layer TCP/IP. Arsitektur Client / server Arsitektur Client juga merujuk pada pelaksanaan atau penyimpanan data pada browser (atau klien) sisi koneksi HTTP. JavaScript adalah sebuah contoh dari sisi klien eksekusi, dan cookie adalah contoh dari sisi klien penyimpanan.

Karakteristik Client :
  1. Memulai terlebih dahulu permintaan ke server. 
  2. Menunggu dan menerima balasan. 
  3. Terhubung ke sejumlah kecil server pada waktu tertentu. 
  4. Berinteraksi langsung dengan pengguna akhir, dengan menggunakan GUI.
B. Arsitektur Telematika dari Sisi Server
Arsitektur Telematika dari Sisi Server adalah sebuah eksekusi sisi server Web khusus yang melampaui standar metode HTTP yang harus mendukung. Sebagai contoh, penggunaan CGI script di sisi server khusus yang tertanam di tag halaman HTML, tag ini memicu suatu tindakan
kejadian atau program untuk mengeksekusi.

Karakteristik Server:
  1. Selalu menunggu permintaan dari salah satu klien.
  2. Melayani klien permintaan kemudian menjawab dengan data yang diminta ke klien.
  3. Sebuah server dapat berkomunikasi dengan server lain untuk melayani permintaan klien.
Jenis server khusus mencakup: web server, FTP server, database server, E-mail server, filTiga elemen utama sebuah arsitektur, masing-masing sering dianggap sebagai arsitektur, adalah:


1. Arsitektur sistem pemrosesan, menentukan standar teknis untuk hardware, lingkungan sistem operasi, dan software aplikasi, yang diperlukan untuk menangani persyaratan pemrosesan informasi perusahaan dalam spektrum yang lengkap. Standar merupakan format, prosedur, dan antar muka, yang menjamin bahwa perlengkapan dan software dari sekumpulan penyalur akan bekerja sama.


2. Arsitektur telekomunikasi dan jaringan, menentukan kaitan di antara fasilitas komunikasi perusahaan, yang melaluinya informasi bergerak dalam organisasi dan ke peserta dari organisasi lain, dan hal ini juga tergantung dari standar yang berlaku.


3. Arsitektur data, sejauh ini merupakan yang paling rumit diantara ketiga arsitektur di atas, dan termasuk yang relatif sulit dalam implementasinya, menentukan organisasi data untuk tujuan referensi silang dan penyesuaian ulang, serta untuk penciptaan sumber informasi yang dapat diakses oleh aplikasi bisnis dalam lingkup luas.

Contohnya : e server, print server. Kebanyakan layanan web ini juga jenis server.
·          
  Tiga elemen utama sebuah arsitektur, masing-masing sering dianggap sebagai arsitektur, adalah:


1. 1. Arsitektur sistem pemrosesan, menentukan standar teknis untuk hardware, lingkungan sistem operasi, dan software aplikasi, yang diperlukan untuk menangani persyaratan pemrosesan informasi perusahaan dalam spektrum yang lengkap. Standar merupakan format, prosedur, dan antar muka, yang menjamin bahwa perlengkapan dan software dari sekumpulan penyalur akan bekerja sama.




2. Arsitektur telekomunikasi dan jaringan, menentukan kaitan di antara fasilitas komunikasi perusahaan, yang melaluinya informasi bergerak dalam organisasi dan ke peserta dari organisasi lain, dan hal ini juga tergantung dari standar yang berlaku.


3. Arsitektur data, sejauh ini merupakan yang paling rumit diantara ketiga arsitektur di atas, dan termasuk yang relatif sulit dalam implementasinya, menentukan organisasi data untuk tujuan referensi silang dan penyesuaian ulang, serta untuk penciptaan sumber informasi yang dapat diakses oleh aplikasi bisnis dalam lingkup luas.

Contohnya : Model Client-Server


- Arsitektur Mainframe
Pada arsitektur ini, terdapat sebuah komputer pusat (host) yang memiliki sumber daya yang sangat besar, baik memori, processor maupun media penyimpanan. Mainframe menyediakan sedikit waktu dan sebagian memorinya untuk setiap pemakai (user), kemudian berpindah lagi kepada pemakain lain, lalu kembali kepemakai yang pertama. Perpindahan ini tidak dirasakan oleh pemakai, seolah-olah tidak ada apa-apa. Jenis komputer ini memiliki suatu Central Processing Unit, Storage Device yang agak besar (kira-kira sebesar 2 lemari pakaian) dan ditempatkan pada tempat tersendiri. Peralatan CPU dan Storage tersebut dihubungkan dengan banyak terminal yang terdiri dari keyboard dan monitor saja. Melalui komputer terminal, pengguna mengakses sumber daya tersebut. Komputer terminal hanya memiliki monitor/keyboard dan tidak memiliki CPU. Semua sumber daya yang diperlukan terminal dilayani oleh komputer host. Model ini berkembang pada akhir tahun 1980-an.

- Arsitektur File Sharing
Pada arsitektur ini komputer server menyediakan file-file yang tersimpan di media penyimpanan server yang dapat diakses oleh pengguna. Arsitektur file sharingmemiliki keterbatasan, terutama jika jumlah pengakses semakin banyak serta ukuran file yang di shaing sangat besar. Hal ini dapat mengakibatkan transfer data menjadi lambat. Model ini populer pada tahun 1990-an.

- Arsitektur Client/Server

Karena keterbatasan sistem file sharing, dikembangkanlah arsitektur client/server. Dengan arsitektur ini, query data ke server dapat terlayani dengan lebih cepat karena yang ditransfer bukanlah file, tetapi hanyalah hasil dari query tersebut. RPC (Remote Procedure Calls) memegang peranan penting pada arsitektur client/server. Client server dapat dibedakan menjadi dua, yaitu model Two-tier dan Three-tier.  



C. Kolaborasi Arsitektur Sisi Client dan Sisi Server


Kolaborasi Client – Server

1. Standalone (one-tier)

Pada arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan pada mainframe. Kode aplikasi, data dan semua komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada host. Seperti terlihat pada gambar 1.1.



Walaupun komputer client dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada pemrosesan yang terjadi pada mesin ini, dan karena mereka “dump-client” atau “dump-terminal”. Tipe model ini, dimana semua pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal sebagai berbasis-host. Sekilas dapat dilihat kesalahan pada model ini. Ada dua masalah pada komputasi berbasis host: Pertama, semua pemrosesan terjadi pada sebuah mesin tunggal, sehingga semakin banyak user yang mengakses host, semakin kewalahan jadinya. Jika sebuah perusahaan memiliki beberapa kantor pusat, user yang dapat mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada tempat itu, membiarkan kantor lain tanpa akses ke aplikasi yang ada.

Pada saat itu jaringan sudah ada namun masih dalam tahap bayi, dan umumnya digunakan untuk menghubungkan terminal dump dan mainframe. Internet baru saja dikembangkan oleh pemerintah US dan pada saat itu dikenal sebagai ARPANET. Namun keterbatasan yang dikenakan pada user mainframe dan jaringan telah mulai dihapus.

2. Client/Server (two-tier)

Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server. Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyak client dan sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah jaringan, seperti terlihat dalam gambar 1.2. Aplikasi ditempatkan pada komputer client dan mesin database dijalankan pada server jarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke database yang mengirimkan kembali data ke client-nya.


Dalam client/server, client-client yang cerdas bertanggung jawab untuk bagian dari aplikasi yang berinteraksi dengan user, termasuk logika bisnis dan komunikasi dengan server database. Tipe-tipe tugas yang terjadi pada client adalah :
Antarmuka pengguna
Interaksi database
Pengambilan dan modifikasi data
Sejumlah aturan bisnis
Penanganan kesalahan

Server database berisi mesin database, termasuk tabel, prosedur tersimpan, dan trigger (yang juga berisi aturan bisnis). Dalam sistem client/server, sebagian besar logika bisnis biasanya diterapkan dalam database. Server database manangani :
Manajemen data
Keamanan
Query, trigger, prosedur tersimpan
Penangan kesalahan

Arsitektur client/server merupakan sebuah langkah maju karena mengurangi beban pemrosesan dari komputer sentral ke komputer client. Ini berarti semakin banyak user bertambah pada aplikasi client/server, kinerja server file tidak akan menurun dengan cepat. Dengan client/server user dair berbagai lokasi dapat mengakses data yang sama dengan sedikit beban pada sebuah mesin tunggal. Namun masih terdapat kelemahan pada model ini. Selain menjalankan tugas-tugas tertentu, kinerja dan skalabilitas merupakan tujuan nyata dari sebagian besar aplikasi. Model client/server memiliki sejumlah

keterbatasan :
Kurangnya skalabilitas
Koneksi database dijaga
Tidak ada keterbaharuan kode
Tidak ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi

Aplikasi-aplikasi berbasis client/server memiliki kekurangan pada skalabilitas. Skalabilitas adalah seberapa besar aplikasi bisa menangani suatu kebutuhan yang meningkat – misalnya, 50 user tambahan yang mengakses aplikasi tersebut. Walaupun model client/server lebih terukur daripada model berbasis host, masih banyak pemrosesan yang terjadi pada server. Dalam model client/server semakin banyak client yang menggunakan suatu aplikasi, semakin banyak beban pada server.

Koneksi database harus dijaga untuk masing-masing client. Koneksi menghabiskan sumber daya server yang berharga dan masing-masing client tambahan diterjemahkan ke dalam satu atau beberapa koneksi. Logika kode tidak bisa didaur ulang karena kode aplikasi ada dalam sebuah pelaksanaan executable monolitik pada client. Ini juga menjadikan modifikasi pada kode sumber sulit. Penyusunan ulang perubahan itu ke semua komputer client juga membuat sakit kepala.

Keamanan dan transaksi juga harus dikodekan sebagai pengganti penanganan oleh COM+/MTS. Bukan berarti model client/server bukanlah merupakan model yang layak bagi aplikasi-aplikasi. Banyak aplikasi yang lebih kecil dengan jumlah user terbatas bekerja sempurna dengan model ini. Kemudahan pengembangan aplikasi client/server turut menjadikannya sebuah solusi menarik bagi perusahaan.

Pengembangan umumnya jauh lebih cepat dengan tipe sistem ini. Siklus pengembangan yang lebih cepat ini tidak hanya menjadikan aplikasi meningkat dan berjalan dengan cepat namun juga lebih hemat biaya.

3. Three-Tier / Multi-Tier


Model three-tier atau multi-tier dikembangkan untuk menjawab keterbatasan pada arsitektur client/server. Dalam model ini, pemrosesan disebarkan di dalam tiga lapisan (atau lebih jika diterapkan arsitektur multitier). Lapisan ketiga dalam arsitektur ini masing-masing menjumlahkan fungsionalitas khusus. Yaitu :
  • Layanan presentasi (tingkat client)
  • Layanan bisnis (tingkat menengah)
  • Layanan data (tingkat sumber data)

Layanan presentasi atau logika antarmuka pengguna ditempatkan pada mesin client. Logika bisnis dikeluarkan dari kode client dan ditempatkan dalam tingkat menengah. Lapisan layanan data berisi server database. Setiap tingkatan dalam model three-tier berada pada komputer tersendiri, seperti pada gambar 1.3
Konsep model three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasiaplikasi mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.


Contoh dari Studi Kasus Aristektur Telematika : 
http://faculty.utpa.edu/chuy/Journal/TELE.pdf

Didalam Jurnal tersebut membuat suatu model arsitektur teknologi telematika tentang perancangan Intelligent Vehicle Network (IVN) yang dimana juga sebagai “automotive telematics” sebagai Informatika dan telekomunikasi untuk meningkatkan fungsionalitas dari kendaraanbermotor seperti aplikasi data nirkabel, N.A.I.C.C. (Navigation Aided Intelligent Cruise Control) system cerdas dan GPS di kendaraan.Definisi ini mengidentifikasi telekomunikasi mentransfer informasi sebagai kunci memungkinkan teknologi untuk menyediakan layanan canggih ini. Dalam tulisan ini, kerangka kerja yang memungkinkan untuk masa depan telematika.

IVN menggunakan beberapa Teknologi yang disupportkan agar bisa berjalan dengan baik. yaitu :

1. In-Vehicle Network (IN)
Dalam arti sebagai protokol digunakan dalam IVN yang sangat simpel, mudah digunakan sebagai pengaplikasian dengan area yang range cukup jauh, fleksibel dan murah.

2. D2B (Domestic Digital Bus)
Philips Consumer Electronics dikembangkan Domestic Digital Bus, atau D2B untuk jangka pendek, pada tahun 1988, dan standar Diterbitkan pada tahun 1991. Awalnya dikembangkan dengan rumah audio dalam pikiran, kemudian menjadi jelas bahwa D2B adalah cocok untuk penggunaan dalam mobil (Sweeney, 2002). D2B Transfer Teknologi memiliki keuntungan rendah biaya, tidak ada gangguan dan operasi yang dapat diandalkan, dan tidak penurunan kualitas sinyal.

3. Bluetooth
Bluetooth adalah sebuah model jaringan pendek sebagai jaringan nirkabel standar. Awalnya dimaksudkan sebagai pengganti kawat untuk koneksi antara komputer, PDA (personal digital Asisten), ponsel, dan perangkat lainnya, telah berkembang untuk menjadi wilayah pribadi network (PAN) standar aplikasi yang tumbuh setiap hari (Khan, 2001). Bluetooth Transfer Teknologi memiliki keuntungan biaya rendah, daya rendah, baik di Wide Area Network (WAN) / Titik akses jaringan Area lokal (LAN), mendukung kedua suara dan data, dan beroperasi dalam lisensi gratis band 2,45 GHz (Chaari et al., 2002).

4. CAN (Controller Area jaringan)
CAN, Controller Area Network, adalah sistem serial bus dirancang untuk 'cerdas' perangkat jaringan serta sebagai sensor dan aktuator dalam sistem. CAN semula dikembangkan untuk aplikasi mobil penumpang. CAN adalah sistem serial bus dengan kemampuan multi master, yang berarti bahwa semua node CAN mampu mengirim data dan beberapa node CAN dapat meminta bus secara bersamaan. Sistem serial bus dengan real-time kemampuan subjek standar internasional ISO 11898 dan mencakup dua lapisan terendah referensi ISO OSI model (Wense, 2000). CAN protokol memiliki keuntungan dari biaya yang sangat sedikit dan upaya untuk mengeluarkan pelatihan pribadi, biaya rendah controller chip dapat digunakan dalam data link, dan transmisi tinggi keandalan pendek reaksi kali.

5. LIN (Local Interconnect Network)
https://en.wikipedia.org/wiki/Local_Interconnect_Network

6. MOST (Media Oriented Systems Transport)

7. IDB-1394 
Bentuk IDB (Internal Data Bus) mengelola IDB-C IDB 1394 bus, dan antarmuka IDB standar untuk OEM untuk pengembangan pasar dan perangkat portabel. Berdasarkan DAPAT bus, IDB-C ditujukan untuk perangkat dengan data dari 250 Kbps. aplikasi untuk IDB-C termasuk konektivitas melalui perangkat konsumen seperti Digital ponsel, PDA, dan sistem audio

8. System comparison
Sistem perbandingan dalam kecepatan transfer data, mekanisme protokol, reliability, fault tolerance dan biaya pengembangan jaringan yang berbeda dari setiap aplikasi yang digunakan.

Kesimpulannya dari jurnal ini adalah perencangan dan pembuatan alat keamanan pengendara yang nyaman. kendaraan yang dibuat dari beberapa teknologi tersebut yang mempunyai sistem yang dapat mendiagnosa kendaraan dari setiap model-model mobil yang dibuat dari arsitektur perangkat elektronik di kendaraan,  kecepatan kendaraan, GPS, dan lainnya dapat dilihat oleh pengemudi dan penumpang dalam layar tampilan dengan suara.

Sumber : 

0 komentar:

Posting Komentar